Pergantian tahun baru Islam, 1431 Hijriah, adalah merupakan perjalanan waktu seorang muslim dari masa lalu yang penuh dengan kenangan menuju ke masa sekarang yang penuh harapan.
Masa lalu , tahun 1430 H, telah berlalu meninggalkan berbagai kenangan bahagia, pahit dan getir bersama keluarga, kerabat, tetangga dan rakan-rakan di perantauan, serta orang-orang tercinta.
Ada perasaan bahagia, ada duka, ada marah, ada sunyi dan senyap serta segala macam perasaan yang sentiasa mengisi lembaran hidup kita masing-masing sebagai sebuah sejarah baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat yang akan kita tutup.
Tahun 1431 H, adalah masa dimana kita akan membuka kembali lembaran hidup kita yang baru.
Sudah Puluhan kali kita menutup dan membuka lembaran hidup yang merupakan sejarah hidup kita, apa yang akan kita pertanggungjawbkan dihadapan Allah pada hari kemudian nanti.
Namun, adakah kita sudah melakukan Muhasabah atau hisab untuk diri kita, menghitung dan menimbang amal-amal perbuatan yang telah kita lakukan sepanjang sejarah hidup kita ?. Apakah seluruh aktiviti kita di tahun-tahun yang sudah, yang berhubungan dengan Allah S.W.T dan Manusia umumnya (mu’amalah) telah membuat kita semakin dekat kepada Allah atau semakin jauh dari Allah ?
Allah SWT berfirman : “ Bacalah lembaran (kitabmu), cukuplah engkau sendiri hari ini melakukan perhitungan atas dirimu “ (Surah: Al-Isra' 14)
Muhasabah diri perlu kita lakukan setiap saat kerana dekatnya jarak (maqam) seorang hamba kepada Sang khaliq sentiasa berubah-ubah dari masa ke masa ,bergantung pada ukuran kecintaan hambanya kepada Sang Khaliq mahupun kecintaan Sang Khaliq kepada hambanya.
Kecintaan kepada Sang Khaliq mestilah dengan ketaatan kita atas segala perintah dan larangan-Nya. Amal kebaikan akan mendekatkan kita kepada Allah sebaliknya, jika kita melakukan kemaksiatan jarak kita akan semakin jauh dari Allah.
Allah SWT berfirman : “ Diantara Orang-orang arab badui itu terdapat orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta menafkahkan hartanya (disedekahkan) sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai jalan untuk mendapatkan doa’ Rasulullah.” (Surah: At-Taubah 99)
Sabda Rasulullah : “ Sesungguh Allah berfirman : ”Tak henti-hentinya seorang hamba-Ku mendekati diri kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunah hingga Aku mencintainya.”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah, adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda, ‘Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya,hartanya darimana ia memperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya. (HR. Turmudzi)Ahkirnya, marilah kita sama-sama mendekatkan diri pada Allah, marilah kita mencintai Allah, marilah kita mengerjakan segala perintah Allah yang wajib mahupun yang sunat, meninggalkan larangan-Nya yang haram mahupun yang makruh.
Marilah kita mendekatkan diri pada yang Esa. Untuk itu sama-sama lah kita muhasabah diri kita, Firman Allah: " Mereka itulah yang akan menerima lembaran sejarah hidupnya dengan tangan kanannya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun". ( Surah: Al- Isra' 71)
" If you can't measure it, you can't manage it "
Read more...